Malioboro Jogja Mengukir Kenangan Indahnya Wisata Belanja

Malioboro Jogja, berkunjung ke Jogja belum sempurna kalau tidak mampir di Malioboro Jogja. Bahkan bila disebut Jogjakarta, pikiran orang langsung melayang ke jalan Malioboro. Berada di pusat kota, Malioboro merupakan salah satu wilayah yang paling ramai dikunjungi dari pagi hingga malam hari. Malioboro bukanlah nama sebuah bangunan atau taman tetapi nama sebuah jalan yang panjangnya hanya sekitar 2 km lebih dengan sistem transportasi satu arah.

Kota pendidikan ini menjadi terkenal sejak dahulu di seantero tanah air tidak lepas dari sejarahnya. Asal usul penamaan Malioboro Jogja menurut beberapa sumber konon katanya tidak terlepas dari sosok Marlborough, seorang kolonial Inggris yang pernah menjajah Jogjakarta. Hal ini diperkuat dengan banyaknya bangunan bergaya Eropa dan peninggalan penjajahan bangsa Inggris beberapa puluh tahun silam.

Malioboro Jogja saat ini identik dengan deretan panjang toko-toko berlantai dengan arsitektur yang khas. Dengan furniture lampu tiang antik sepanjang jalan utama, Malioboro terkesan megah dan menarik untuk disinggahi sekaligus tempat berselfie. Begitu juga dengan kursi-kursi unik di pedestrian Malioboro, seakan memanggil untuk diduduki dan bersantai ria sambil menikmati semilir angin yang sejuk.

Beberapa  moment indah yang dapat dilakukan di Malioboro Jogja

Sedikit keliru bila menganggap Malioboro sebagai pusat perbelanjaan. Mayoritas bangunan di Malioboro memang toko dan lapak pedagang kaki lima. Hal ini karena Malioboro juga menjadi setra oleh-oleh Jogja baik itu kerajinan tangan, batik, kaos dan makan khas daerah. Meski demikian, dipastikan rugi besar kalau kamu datang ke sana hanya untuk memborong oleh-oleh. Tidak hanya legendaris, wajah Malioboro sekarang sebagai kawasan yang multifungsi. Di seputaran Malioboro dapat dilakukan berbagai aktivitas  lebih dari sekedar belanja yaitu :

  1. Mengabadikan kenangan di papan nama jalan Malioboro

Keluarga atau kenalan akan semakin yakin kamu berada di Jogja kalau ada bukti berfoto dengan plang nama jalan Malioboro. Lokasi papan nama jalan di awal pintu masuk Malioboro ini menjadi salah satu ikon yang digemari. Tak jarang pengunjung berebut demi mengambil beberapa jepretan terbaik. Terlebih bila berkunjung ke Jogja di musim liburan, dimana terjadi peningkatan volume wisatawan, kamu akan melihat antrian panjang berfoto di papan nama jalan tersebut.

  1. Bergembira bersama musik angklung dan penari

Setiap sore hingga malam hari biasanya ada seni musik yang menarik untuk ditonton. Lokasinya sebelah kanan jalan tidak jauh dari Mall Malioboro atau sebelum Hamzah Batik.  Tempat musik angklung ini terkadang berpindah-pindah. Para pengunjung berkumpul di sekitar pemain musik dan bahkan banyak yang ikut berjoget. Alunan suara angklung yang merdu dan syahdu membuat pikiran dan hati menjadi lebih adem.

  1. Menyaksikan cabarete show

Pertunjukan spektakuler yang mirip dengan cabarete show di Thailand ini diadakan di Oyot Godhong Cafe  yang berada di lantai 3 Mirota Batik/Hamzah Batik Malioboro Jogja. Lokasi Hamzah Batik berada hampir di ujung jalan Malioboro, sisi kanan setelah pintu gerbang utama pasar Beringharjo. Di lantai 1 dan 2 toko tersebut menjual oleh-oleh khas Jogja.  Acara ini dapat diikuti setiap hari Jumat dan Sabtu pada jam 19.00 WIB dengan tiket masuk sekitar Rp.20.000-Rp.30.000 tergantung kelas yang diambil.

  1. Duduk di angkringan sambil mencoba nasi kucing dan minuman khas Jogja

Berkunjung ke Jogja baru sempurna kalau sudah mencicipi makanan khas Jogja. Salah satu makanan yang beda dari kota lain yaitu nasi kucing. Di Jogja mudah ditemukan pedagang dengan gerobak angkringan, sebuah tempat makan sederhana tapi terasa sangat nikmat. Bahkan tak jarang orang ramai duduk di lesehan teras jalan sambil memakan nasi kucing, minum kopi joss dan lainnya.

  1. Mengunjungi wisata lain yang dekat dengan Malioboro

Jika bisa sekali menyelam minum air kenapa tidak? Inilah peribahasa yang cocok jika berkunjung ke Malioboro. Sebagai daerah yang strategis, Malioboro dekat dengan beberapa objek wisata lainnya. Sayang sekali kalau hanya mengunjungi Malioboro saja padahal dalam satu kesempatan bisa mengunjungi beberapa objek wisata sekaligus. Kunjungi juga pasar Beringharjo, Tugu Jogja, Taman Pintar, Benteng Vredenburg, Alun-Alun dan Keraton Yogyakarta agar pengetahuan dan liburanmu menjadi lebih seru.

Cara mudah berangkat ke Malioboro

Bagi kamu yang awam tentang Jogja, tidak perlu khawatir tersesat karena Malioboro mudah sekali ditemukan apalagi kalau sekarang sudah ada Google Maps.  Dari bandara Adi Sucipto, kamu bisa naik shelter Trans Jogja dengan jalur 1A arah kota. Kalau ragu, kamu bisa bertanya kepada petugas yang ada dan beritahukan bahwa tujuan kamu ke Malioboro. Di Malioboro ada 3 shelter Trans Jogja, jika kamu ingin menyusuri Malioboro dari awal maka turunlah di shelter Malioboro 1.

Naik Transjogja dari Bandara ke Malioboro terbilang cukup murah yaitu hanya membayar sekitar Rp.3.500. Bila naik bus dan berhenti di Terminal Giwangan, kamu juga bisa mencapai Malioboro dengan naik Trans Jogja atau bus kota nomor 4. Sementara itu, bila naik kereta api, kamu bisa turun di Stasiun Tugu kemudian berjalan kaki ke Malioboro.

Tips aman dan nyaman berkunjung ke Malioboro Jogja

  1. Jika ingin menyusuri sepanjang jalan Malioboro, disarankan masuk dari pangkal jalan.

Belum lama ini pemerintah Jogjakarta membuat tempat parkir khusus di Abu Bakar Ali, tepat sebelum masuk ke jalan Malioboro. Sekarang parkir di sepanjang jalan Malioboro hampir sudah ditiadakan agar lokasi terlihat rapi dan bersih. Disarankan menitipkan kendaraan di parkir khsusus di Abu Bakar Ali agar kendaraan aman dan kamu juga bisa jalan-jalan dengan tenang tanpa takut kehilangan.

  1. Bagi wanita bila tidak terbiasa jalan jauh, lebih baik memakai sendal santai.

Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, Malioboro memakai sistem transportasi satu arah. Artinya, untuk menyusuri Malioboro kamu harus parkir dan berjalan kaki. Berjalan dengan  hak tinggi tentu saja akan membuat kamu kelelahan dan kesakitan.  Selain menyiapkan alas kaki yang nyaman, jangan lupa memakai penutup kepala jika belanja di siang hari karena biasanya matahari sangat terik.

  1. Belanjalah dari jam 09.00 WIB sampai jam 21.00 WIB

Para pedagang di seputaran Malioboro umumnya baru mulai menggelar dagangan jam 09.00 WIB ke atas. Itu pun belum semua toko yang buka, terkadang ada yang mulai berjualan jam 10.00 atau jam 11.00.  Jika datang terlalu pagi, kamu akan dibuat menunggu dulu. Jika berniat untuk belanja, usahakan jangan terlalu malam karena malam hari jumlah koleksi baju dan souvenir tidak seramai siang hari.

  1. Hati-hati dengan barang bawaan dan dompet

Belanjalah dengan sedikit santai, hindari memakai perhiasan yang mencolok. Sejauh ini Malioboro terbilang aman dan jarang terdengar kabar masalah jambret atau copet. Meski demkian, tidak ada salahnya untuk berhati-hati.

Yogyakarta dengan slogannya berhati nyaman memang memiliki tempat tersendiri di hati wisatawan. Tidak hanya sarat dengan kampus, peninggalan budaya, pasar traditional tetapi juga wisata kuliner. Nah, saatnya persiapkan tanggal liburan menyenangkan di kota Gudeg sekaligus abadikan kenanganmu di sana. Agar  perjalanan lancar, jangan lupa memperhatikan tips aman dan nyaman berkunjung ke Malioboro Jogja di atas.