Dieng Culture Festifal 2016
The Soul of CultureDieng Culture Festival 2016
Dieng Culture Festival ( DCF) 2016– Komunitas Dieng Pandawa akan menyelenggarakan sebuah event pertunjukan acara kebudayaan tahunan yang dikemas dalam acara Dieng Culture Festival. Acara ini merupakan yang ke- 7 kalinya di gelar pada tanggal 5 – 6- 7 Agustus 2016 di dataran tinggi Dieng. Dieng Culture Festival 2016 mengambil tema The Soul of Culture. Sebuah event yang selalu ditunggu setiap tahunnya, puluhan ribu orang berdatangan dari penjuru tanah air serta mancanegara. Beragam atraksi kesenian daerah akan di tampilkan disini dan acara puncaknya adalah sebuah ritual suci pemotongan rambut gimbal dengan ritual sakralnya.
Sedikit sejarah anak rambut gimbal di Dieng menurut cerita turun menurun adalah titisan dari Kyai Kolo Dete dan NIni Roro Rence. Yang pada mulanya dikirim untuk memperluas kerajaan mataram dan menyejahterakan masyarakat Dieng.
Pada kala itu Kyai Kolo Dete mendapat wangsit bahwa tanda meningkatnya kemakmuran masyarakat Dieng adalah munculnya anak berambut gimbal di dataran tinggi Dieng. Masyarakat Dieng meyakini jika anak yang berambut gimbal semakin banyak maka tingkat kesejahteraan mereka akan meningkat, begitu pula sebaliknya.
Anak yang mempunyai rambut gimbal pada mulanya terlahir normal seperti pada umumnya. Ketika mereka berumur sekitar 1 tahun munculnya rambut gimbal diawali dengan gejala panas pada anak tersebut beberapa hari. Kemudian pada pagi harinya suhu tubuh anak tersebut kembali normal bersamaan dengan munculnya rambut gimbal.
Kehidupan sehari hari anak berambut gimbal di Dieng tidak ada bedanya dengan anak berambut normal lainnya mereka bermain bersama. Bahkan mereka juga juga mandi dan keramas dengan menggunakan shampoo. Bedanya tidak disisir dan tidak boleh di potong.
Tidak ada batasan umur berapa rambut tersebut dipotong. Si anak sendiri yang akan meminta rambut gimbalnya di potong. Hanya sebelum dipotong anak yang berambut gimbal akan meminta sesuatau yang harus dipenuhi orang tuanya. Dari permintaan yang sederhana sampai permintaan yang unik.
Masyarakat percaya bahwa jika permintaan anak tersebut tidak dituruti rambut gimbal tersebut akan tumbuh kembali dan keluarganya akan mendapat musibah. Itulah mengapa orang tua akan mengumpulkan dana terlebih dahulu sebelum memotong anaknya karena dibutuhkan dana yang tidak sedikit.
Potong Gombak adalah sebuah ritual ruwatan memotong rambut anak gimbal. Sebelum upacara dimulai di persiapkan berbagai macam sesaji. Kemudian sesepuh adat akan melakukan upacara ruwatan memotong rambut gimbal. Kemudian setelah beberapa serangkain proses pemotongan rambut gimbal tersebut akan dilarung di telaga. Ketika anak berambut gimbal sudah dipotong rambutnya dan permintaan sudah terpenuhi rambut mereka akan tumbuh kembali seperti anak- anak normal lainnya.
Dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk menggelar ritual Potong Gombak dengan serangkaian prosesnya. Untuk itulah acara komunitas Dieng menggelar acara Dieng Culture festival untuk meringankan biaya peserta potong rambut gimbal. Sekaligus menjaga tradisi kebudayaan leluhur Dieng untuk tetap lestari. Jadilah saksi pergelaran Potong Gombak yang hanya diadakan satu tahun sekali dalam Dieng Culture Festival 2016 “ The Soul of Harmony” DCF ke-7.